7 Jurus Digital untuk Orang Tua Hadapi Anak Generasi Alpha
![]() |
Sumber: Pinterest |
Jakarta, 4 Juni 2025 — Di era serba digital, lahirlah
generasi baru yang disebut Generasi Alpha. Mereka adalah anak-anak yang lahir
setelah tahun 2010, tumbuh bersama gawai, internet, dan teknologi canggih sejak
usia dini. Mereka dikenal cepat menyerap informasi, adaptif terhadap teknologi,
namun juga rentan terhadap dampak negatif digital seperti kecanduan layar,
cyberbullying, dan informasi yang belum tentu benar.
Kondisi ini menuntut orang tua untuk beradaptasi dan
memahami peran baru dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Berikut adalah
sejumlah tips digital yang dapat diterapkan orang tua untuk membimbing Generasi
Alpha agar tetap bijak dan sehat secara digital.
1. Kenali Dunia Digital Anak
Langkah awal yang penting adalah memahami dunia
digital tempat anak tumbuh. Anak-anak Generasi Alpha terbiasa menggunakan
YouTube, media sosial, dan berbagai aplikasi pendidikan sejak usia dini. Orang
tua perlu mengenali platform tersebut. Apa saja kontennya, siapa penggunanya,
dan bagaimana interaksi terjadi.
Pahami pula istilah-istilah yang kerap digunakan dalam
dunia digital anak, seperti streaming, vlog, challenge, atau bahkan coding
dasar. Dengan begitu, orang tua tidak akan tertinggal dan bisa lebih terlibat
aktif dalam dunia anak.
2. Atur Waktu Layar Secara Seimbang
Waktu penggunaan gadget perlu diatur dengan bijak.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu layar maksimal 1–2 jam
per hari untuk anak usia sekolah, dan lebih sedikit untuk balita.
Tetapkan batasan waktu dan jadwal harian yang seimbang
antara kegiatan digital dan aktivitas fisik seperti bermain, berolahraga, atau
membaca buku. Terapkan zona bebas gadget di rumah, misalnya di meja makan dan
kamar tidur, untuk menjaga interaksi langsung antaranggota keluarga.
3. Aktifkan Kontrol Orang Tua dan Seleksi Konten
Gunakan fitur parental control yang tersedia di gawai
atau aplikasi untuk menyaring konten sesuai usia. Selain itu, pilihlah platform
edukatif dan interaktif yang bisa menunjang perkembangan kognitif dan
kreativitas anak.
Jangan ragu untuk ikut menonton atau mendampingi anak
saat mengakses konten digital. Ini dapat membuka ruang dialog dan membantu anak
memahami mana informasi yang positif dan mana yang perlu dihindari.
4. Bangun Komunikasi Terbuka dan Saling Percaya
Komunikasi yang terbuka menjadi kunci utama dalam
menghadapi tantangan dunia digital. Tanyakan secara rutin apa yang anak lihat,
mainkan, atau bicarakan di dunia maya. Dengarkan tanpa menghakimi, dan jadikan
momen itu sebagai waktu berkualitas bersama.
Dengan pendekatan ini, anak akan merasa aman untuk
berbagi pengalaman digital mereka, termasuk saat mereka menghadapi masalah
seperti perundungan siber atau konten negatif.
5. Berikan Teladan Penggunaan Teknologi
Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua juga
kecanduan ponsel, sulit rasanya menuntut anak untuk membatasi penggunaan gawai.
Maka, jadilah contoh dalam menggunakan teknologi secara sehat dan seimbang.
Gunakan teknologi untuk hal produktif, seperti membaca e-book, mengikuti kursus
daring, atau menonton dokumenter keluarga.
6. Ajarkan Etika dan Literasi Digital
Anak perlu memahami bahwa dunia digital juga memiliki
aturan dan etika. Ajarkan tentang sopan santun dalam berkomentar, menghargai
privasi orang lain, dan pentingnya tidak menyebarkan hoaks.
Selain itu, bangun kemampuan berpikir kritis anak
dalam menyaring informasi. Dorong mereka untuk bertanya, menelusuri sumber
informasi, dan tidak mudah percaya pada semua yang mereka lihat di internet.
7. Ajak Anak Menjadi Kreator, Bukan Hanya Konsumen
Alih-alih hanya menonton video atau bermain game,
arahkan anak untuk menciptakan sesuatu dari teknologi. Ajarkan mereka membuat
vlog sederhana, desain digital, atau coding untuk anak-anak. Ini tidak hanya
membangun kreativitas, tetapi juga menyiapkan mereka menghadapi masa depan yang
berbasis teknologi.
Mengasuh Generasi Alpha membutuhkan adaptasi,
kesabaran, dan literasi digital dari orang tua. Teknologi bukan musuh,
melainkan alat yang jika digunakan dengan bijak, dapat menjadi sarana luar
biasa untuk mendukung tumbuh kembang anak. Dengan pengawasan, komunikasi, dan
pendampingan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak
hanya melek digital, tetapi juga tangguh, etis, dan kreatif.
Text: Nadira Aulia Azahra
Referensi:
https://unifam.com/blog/tips-digital-parenting-generasi-alpha?utm_source=chatgpt.com
Komentar
Posting Komentar